Panduan Lengkap Pengolahan Air Bersih

Air bersih adalah kebutuhan pokok yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Kita memerlukannya untuk minum, memasak, mandi, mencuci, dan berbagai keperluan sehari-hari. Namun, tidak semua daerah memiliki akses mudah terhadap air bersih.
Beberapa wilayah di Indonesia bahkan masih bergantung pada air sungai, sumur, atau sumber lain yang kualitasnya belum tentu aman. Pentingnya memahami cara pengolahan air bersih bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, tetapi juga untuk menjaga kesehatan keluarga dan mencegah pencemaran lingkungan.
Dalam artikel ini, akan membahas secara lengkap proses pengolahan air, manfaatnya, hingga tips menjaga kualitas air setelah diolah.
Apa Itu Pengolahan Air Bersih?
Pengolahan air bersih adalah serangkaian proses fisik, kimia, dan biologi yang bertujuan mengubah air baku yang kualitasnya rendah menjadi air yang aman, sehat, dan layak dikonsumsi sesuai standar kesehatan.
Ciri-ciri air bersih yang layak digunakan antara lain:
Tidak berwarna (jernih dan tidak keruh).
Tidak berbau (bebas dari bau tidak sedap).
Tidak berasa (tidak asin, pahit, atau berbau kimia).
Bebas dari kontaminan berbahaya, seperti bakteri, virus, logam berat, dan zat kimia beracun.
Proses pengolahan air ini penting dilakukan, baik untuk kebutuhan rumah tangga dan masyarakat desa, maupun oleh instansi pengelola air seperti PDAM.
Mengapa Pengolahan Air Bersih Penting untuk Kesehatan dan Lingkungan?
Pengolahan air bersih memiliki peran vital dalam menjaga kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan. Berikut alasannya:
Melindungi kesehatan keluarga: Air yang terkontaminasi dapat membawa penyakit berbahaya, seperti diare akibat bakteri E. coli dan Salmonella, penyakit kulit akibat jamur atau bahan kimia, hingga Hepatitis A yang ditularkan melalui air yang tercemar virus.
Menjamin ketersediaan air bersih: proses pengolahan air membantu memastikan air minum yang layak tersedia dalam jangka panjang, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun masyarakat luas.
Mencegah pencemaran lingkungan: air limbah yang tidak diolah dapat mencemari sungai, danau, dan laut, merusak ekosistem, serta membahayakan satwa air. Dengan pengolahan yang baik, keseimbangan lingkungan dapat tetap terjaga.
Tahapan dalam Proses Pengolahan Air Bersih
Berikut tahapan yang biasa dilakukan dalam pengolahan air bersih, mulai dari skala rumah tangga hingga skala besar seperti PDAM:
1. Penyaringan Awal
Tahap pertama ini bertujuan untuk menghilangkan partikel kasar yang terbawa dalam air baku, seperti pasir, lumpur, daun, atau ranting. Penyaringan awal biasanya dilakukan menggunakan saringan sederhana, seperti kain bersih, kerikil, atau filter dasar.
Proses ini penting untuk mencegah kotoran besar masuk ke tahap berikutnya sehingga sistem pengolahan tidak mudah tersumbat dan air menjadi lebih mudah diolah.
2. Koagulasi & Flokulasi
Setelah partikel kasar tersaring, air masih mungkin mengandung kotoran halus yang sulit dipisahkan dengan penyaringan biasa. Pada tahap ini, bahan kimia koagulan, seperti tawas, ditambahkan ke dalam air.
Zat ini membantu menggumpalkan partikel halus menjadi gumpalan yang lebih besar sehingga dapat mengendap dengan mudah. Koagulasi dan flokulasi adalah langkah penting sebelum air memasuki proses pengendapan.
3. Sedimentasi
Air yang telah mengalami proses koagulasi kemudian dibiarkan dalam bak pengendapan. Dalam kondisi tenang, gumpalan kotoran akan turun ke dasar bak, sementara air bersih berada di bagian atas.
Tahap sedimentasi ini efektif untuk memisahkan kotoran padat dari air, sehingga hasilnya menjadi lebih jernih sebelum melalui proses penyaringan lanjutan.
4. Filtrasi
Air yang sudah jernih tetap memerlukan tahap penyaringan lanjutan untuk menghilangkan sisa partikel kecil dan zat yang menimbulkan bau. Pada tahap ini, air dialirkan melalui media filter, seperti pasir, kerikil, atau karbon aktif.
Proses filtrasi tidak hanya memperjelas warna air, tetapi juga membantu mengurangi bau dan rasa yang tidak diinginkan sehingga kualitas air semakin baik.
5. Desinfeksi
Tahap terakhir adalah desinfeksi, yaitu membunuh bakteri, virus, dan mikroorganisme patogen yang mungkin masih tersisa dalam air. Metode desinfeksi yang umum digunakan antara lain:
Penambahan klorin, yang efektif membunuh kuman.
Penyinaran dengan sinar UV, cara modern yang ramah lingkungan.
Ozonisasi, teknologi canggih yang semakin populer pada pengolahan air berskala besar.
Bagaimana Cara Menjaga Kualitas Air Bersih Setelah Pengolahan?
Mengolah air bersih saja tidak cukup. Setelah diolah, kualitas air juga harus dijaga agar tetap layak digunakan. Berikut tips yang bisa diterapkan:
1. Gunakan Tandon Air Berkualitas
Simpan air hasil pengolahan dalam tandon air yang aman untuk kesehatan. Misalnya, tandon air Excel yang dilengkapi lapisan anti bakteri.
Lapisan ini efektif mencegah pertumbuhan lumut, jamur, dan bakteri, sehingga air tetap bersih dan higienis meski disimpan dalam jangka waktu lama. Dengan begitu, risiko pencemaran air di dalam penampungan bisa diminimalkan.
2. Bersihkan Tandon Secara Rutin
Bersihkan minimal 3-6 bulan sekali untuk mencegah endapan kotoran. Dalam proses pembersihan, gunakan sabun khusus atau larutan pembersih yang aman agar tidak meninggalkan residu kimia berbahaya.
3. Pastikan Area Penyimpanan Tertutup
Tempat penyimpanan air harus tertutup rapat agar tidak menjadi sarang nyamuk atau dimasuki hewan kecil. Hal ini juga mencegah debu dan polusi masuk ke dalam air. Selain itu penting juga untuk menyimpan air bersih dalam penampungan air/tandon yang berkualitas.
Rekomendasi Tangki Air EXCEL untuk Penyimpanan Air Bersih
Berikut adalah beberapa produk solusi penyimpanan air bersih dari Grahaexcel yang bisa Anda percayakan:
1. Tangki Air EXCEL Roto
Tangki Tangki Air EXCEL Roto memiliki struktur tiga lapisan (triple construction system) yang dapat menjaga kualitas air dengan baik:
Lapisan luar (structure layer): kuat, tahan terhadap panas dan sinar UV.
Lapisan tengah (high-performance absorbing foam): menjaga suhu air tetap stabil, meredam benturan, serta menambah fleksibilitas tangki.
Lapisan dalam (deluxe bright tech): permukaan putih pekat dan licin yang mencegah pertumbuhan lumut, jamur, dan kotoran.
Tangki Roto menggunakan material Polyethylene (PE) yang teruji kuat dan sudah memenuhi standar SNI; juga memiliki sertifikasi FDA dari Amerika Serikat, bebas BPA (tidak mengandung bahan kimia berbahaya).
Kapasitasnya beragam, mulai dari 250 liter hingga 22.500 liter. Tersedia dalam beberapa seri warna yaitu Crystal Series, Pop Series dan Classic Series yang bergaransi 20 tahun.
2. Tangki Air EXCEL Blow
Tangki Air EXCEL Blow menggunakan material High-Density Polyethylene (HDPE) yang memiliki ketahanan dua kali lipat dibandingkan PE biasa. Lapisan dalamnya juga memakai Deluxe Bright Tech dan Pigment Lab Japan, serta bebas BPA, sehingga air tetap aman dan bebas lumut.
Kapasitas untuk tipe ini tersedia mulai dari 250 liter hingga 2.000 liter. Bergaransi 20 tahun, dan sesuai standar SNI dan sertifikasi FDA.
3. Total Drain EXCEL (Tipe Kuras / Total Kuras)
Total Drain EXCEL dirancang agar memudahkan dalam proses pengurasan tangki, yang mana merupakan hal penting agar air tetap bersih dan tidak ada sisa endapan di dasar tangki. Fitur-utama Total Drain EXCEL yaitu:
Dilengkapi dengan lubang kuras di bagian bawah sehingga proses pengurasan bisa lebih maksimal.
Dudukan yang stabil agar tangki tidak mudah goyah, dilengkapi pula dengan tutup ergonomis, Excel Auto Switch, dan pipa premium yang juga tersedia dalam pembelian tangki lain.
Total Drain EXCEL memiliki dua tipe yang memiliki karakteristiknya masing-masing. Total Drain Roto (berbahan PE) memiliki permukaan halus, sedangkan Total Drain Blow (material HDPE), memiliki permukaan bertekstur seperti kulit jeruk. Dengan desain praktis dan mudah dirawat, tangki air Total Drain EXCEL cocok untuk kebutuhan air bersih Anda.
4. Tangki Air EXCEL Tanam / Pendam
Tangki Air EXCEL Tanam dirancang khusus untuk dipasang di bawah tanah, cocok untuk penyimpanan air bersih yang lebih terlindung. Terbuat dari material Polyethylene (PE) yang kuat, tahan korosi, bebas BPA, dan tidak berbau. Permukaannya halus sehingga bebas lumut dan mudah dibersihkan.
Tersedia dalam berbagai kapasitas mulai dari 500 liter hingga 2.500 liter, dengan desain kokoh dan tahan terhadap bahan kimia ringan. Selain ramah lingkungan karena bisa didaur ulang, tangki ini juga membantu menjaga kualitas air tetap bersih meski tersimpan dalam jangka panjang.
5. Tangki Stainless Steel EXCEL
Terbuat dari material AISI 304 yang tahan karat dan aman untuk kesehatan, dengan kandungan 18% kromium dan 8% nikel. Tangki ini 100% anti lumut, mudah dibersihkan, dan memiliki garansi 10 tahun. Cocok untuk menjaga kualitas air tetap higienis dalam jangka panjang.
Tersedia dalam dua varian:
Tangki Stainless Steel (Dengan Kaki): memiliki dudukan stainless steel yang kuat, memudahkan proses pengurasan total.
Tangki Stainless Steel (Tanpa Kaki): cocok untuk kapasitas yang lebih besar dan pemasangan di alas yang rata.
Dapatkan Tangki Air Excel Sekarang!
Menentukan jenis tandon air yang tepat sangat penting untuk memastikan ketersediaan air bersih, aman, dan mencukupi kebutuhan sehari-hari. Baik digunakan di rumah, tempat usaha, maupun fasilitas umum, tandon air berperan sebagai tempat penyimpanan cadangan yang krusial.
Hotline: 021-6393394
WhatsApp: 0813-9980-8057
Instagram: @grahaexcel & @grahaexcel.id
Temukan juga info menarik lainnya tentang Tangki Air EXCEL melalui video di bawah ini!