Kisah Inspiratif Single Parent Bu Musdalifah beralih dari Karyawan Kantoran ke Penjual toren air EXCEL menghidupi 4 Orang Anak.

Terlahir dari keluarga yang memiliki unsur ke-jawaan sangat kental membuat Musdalifah memiliki kewajiban dalam melakukan hal besar maupun kecil dalam hidupnya, yakni harus taat dengan peraturan adat setempat. Tibalah waktunya Musdalifah jatuh cinta dengan seorang lelaki yang bukan berasal dari Orang Jawa, namun karena rasa cinta yang begitu besar dengan lelaki itu, membuat Musdalifah seolah tergesa-gesa dan tidak berfikir panjang dalam mengambil tindakan. Akhirnya, modal nekat tanpa direstui kedua orang tua dan seluruh anggota keluarga bahkan pemuka adat setempat, Musdalifah dan lelaki yang sangat dicintainya itu akhirnya menikah. Setelah sebelumnya, Musdalifah dan lelaki itu sempat berkunjung ke pemuka adat setempat untuk menyamakan weton mereka dan menemukan hari baik untuk melangsungkan pernikahan, namun apa daya ternyata hasil weton (waktu lahir/tanggal lahir) mereka tidak cocok dan hari baik pun tidak ditemukan oleh ahli primbon itu.
Dalam Adat Jawa, jika menikahkan satu pasangan yang tidak memiliki kecocokan dari segi weton atau tidak menemukan hari baik oleh ahli primbon, maka malapetaka lah yang akan terjadi, jika memang ingin memaksakan prosesi pernikahan tetap terjadi, maka harus ada beberapa tahap dan ritual yang harus dilalui. Namun Musdalifah tidak mengindahkan seluruh pesan tersebut, dan menikah begitu saja. Benar saja malapetaka tersebut tidak datang dalam usia pernikahan muda mereka, melainkan datang setelah 8 Tahun menikah. Pada saat anak ke 4 berusia 8 bulan dalam kandungan, usaha sang suami mengalami kebangkrutan fatal. Sang suami menjadi frustasi dan memiliki halusinasi yang tidak masuk akal, yang membuat sang suami akhirnya mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Berikut foto pernikahan Musdalifah dan Suami:
Dokumentasi Musdalifah | Pernikahan 1988
Di usia kandungan 8 bulan, Musdalifah menerima masalah bertubi tubi ibarat pepatah sudah jatuh tertimpa tangga pula. 1 bulan berlalu semenjak Suami tiada, anak ke 4 pun lahir, setelah lahir, Musdalifah menerima cuti lahiran selama 3 bulan, dengan masa cuti tersebut beliau memutuskan untuk membuka usaha kecil kecilan, melanjutkan usaha sang suami yang tadinya membuka usaha Toko Bangunan. Dari segi stock barang memang sudah tidak banyak lagi namun Musdalifah tetap nekat untuk membuka usaha Toko Bangunan hanya belajar dari pengalaman yang Musdalifah lihat dari sang Suami. Toko Bangunan itu pun Musdalifah berikan nama Toko Bangunan Harapan Baru, dengan besar harapan Musdalifah Toko Bangunan tersebut membawa berkat yang baru bagi Keluarga mereka. Dengan keadaan stock barang yang sedikit, maka Musdalifah memfokuskan dirinya menjual 3 Produk Toko Bangunan yakni Papan Triplek, Toren Air dan Semen.
Toren Air yang beliau jual adalah Toren Air GRAHAEXCEL, alasan utama beliau menjual Toren GRAHAEXCEL tidak lain tidak bukan, karena sang suami sudah memiliki langganan Pembeli Toren Air dengan merk itu. Strategi yang membuat sang suami memiliki Langganan Pembeli Toren Air GRAHAEXCEL dalam jumlah banyak adalah, karena beliau membebaskan Pembeli Toren Airnya berhutang, Musdalifah mengatakan dulu sang suami selalu bicara
“gakpapa bu banyak Pembeli Toren Air yang ngutang, intinya hidup, mati, rejeki udah diatur sama yang di atas, jd ga perlu takut kelaparan, takut rugi atau takut mati karena semuanya Allah izinkan untuk kita alami berarti Allah tahu kita mampu dan umat pilihan”
Benar saja ketika sang Suami sudah tiada, sebagian besar Langganan Pembeli Toren Air GRAHAEXCEL membayar hutangnya lunas kepada Musdalifah. Dengan terbayarnya sebagian besar hutang Pembeli Toren Air GRAHAEXCEL maka secara langsung Musdalifah memiliki modal besar lagi untuk kembali re-stock Toren Air dalam jumlah banyak dan menghasilkan untung yang berlipat untuk membiayai kehidupan 4 Orang anaknya. Tadinya Musdalifah berfikir, bahwa ia akan frustasi berat, kehilangan Pelanggan Pembeli Toren Air dan berusaha mengakhiri hidupnya juga, tapi semua itu ia urungkan melihat nasib ke 4 anaknya.
3 Bulan masa Cuti lahiran pun berakhir, Musdalifah akhirnya mantap untuk resign dari Kantor yang sudah mempekerjakannya 15 tahun. Alasan Musdalifah resign selain untuk melanjutkan Usaha Toko Bangunan suaminya, adalah untuk memantau perkembangan ke-4 Anaknya. Setiap hari Musdalifah harus bangun paling lambat 04:30 untuk menyiapkan makanan dan perlengkapan ketiga anaknya sekolah, sementara beliau menargetkan jadwal buka Toko Bangunan dimulai jam 06:30 karena Musdalifah masih memegang kental istilah “jangan bangun kesiangan, nanti rejeki dipatok ayam”, dengan jumlah Langganan Pembeli Toren Air GRAHAEXCEL yang sudah banyak, beliau hanya menjaga hubungan dengan Para Pembeli Toren Air GRAHAEXCEL, dan beruntungnya Musdalifah tidak dihutangi lagi, sebagian besar Pembeli Toren Air GRAHAEXCEL membayar lunas setiap pembeliannya.
Pembelajaran untuk Sobat EXCEL, intinya tidak selamanya sebuah keputusan yang kita ambil merupakan keputusan yang salah, mungkin memang salah di sudut pandang tertentu tapi pada perspektif lain, justru dengan keputusan itu kita bisa mempelajari banyak hal. Contoh Bu Musdalifah yang awalnya menentang adat, namun bisa belajar dengan kepergian sang suami untuk menjadi Wanita yang lebih tegar menghidupi 4 orang anak seorang diri, Wanita yang kuat dan tangguh meneruskan usaha suami membuka Toko Bangunan Harapan Baru, dan menjadi Wanita bertanggung jawab dengan resign dari Pekerjaan Kantoran untuk memantau tumbuh kembang ke 4 Orang anaknya. Menjadi seorang pengusaha sekaligus Single Parent untuk 4 Orang anak memang bukan hal yang mudah, tapi dengan kegigihan dan tidak terlalu lama larut dalam kesedihan serta berusaha untuk bangkit lagi membuat Musdalifah mampu melewatinya dan menghidupi 4 Orang anak hingga sekarang.
Sudah saatnya Sobat EXCEL yang sedang mengalami keterpurukan, putus asa dan ingin mengakhiri hidup karena keadaan tidak sesuai dengan harapan, ambilah tindakan nyata yang mungkin berat namun akan menghasilkan di suatu hari. Tetap Semangat ya Sob! Kami GRAHAEXCEL akan terus memberikan support dan dorongan semangat kepada Sobat EXCEL melalui artikel kisah inspiratif yang akan rutin kami share melalui website resmi kami.
Sobat EXCEL masih bingung ingin menjual Tangki Air Stainless atau Tangki Air Plastik? Tonton di video berikut ini yuk : https://www.youtube.com/watch?v=0OZHUQBId_M